NEWBERITA8 - Seekor burung merpati jantan bernama Jayabaya saat ini memegang rekor burung merpati termahal di tanah air. Karena burung merpati ini dibeli dengan harga Rp 1 miliar .
Peilik burung Merpati Termahal di Indonesia Adalah Robby Eka Wijaya, 34 tahun, pemilik burung merpati Jayabaya saat ini. Pria yang berdomisili di Cilodong, Depok, Jawa Barat ini membeli burung itu dari rekannya sesama penggemar merpati aduan yang akhirnya bersedia melepas burung kesayangannya itu setelah mendapat tawaran fantastis berupa 1 lembar bilyet giro senilai Rp 1 miliar.
Ditemui di rumah yang dibangun khusus untuk memelihara puluhan pasang merpati aduan miliknya di Depok, Jawa Barat, Robby mengaku sudah lama jatuh hati dengan penampilan Jayabaya pada berbagai perlombaan. Dimata Robby, Jayabaya adalah burung merpati dengan kemampuan istimewa.
"Saya lihat dari prestasi dan kinerjanya, tahun 2018 kemarin dia mendapat poin tertinggi di nasional dan itu diraihnya cuma dalam beberapa bulan. Jadi konsistensi kinerja atau \'mood-nya\' stabil.
"Tidak gampang burung itu punya kinerja yang stabil, sekarang bisa juara 1, tapi dalam lomba 2 minggu berikutnya ada kemungkinan dia gak kerja sama sekali."
"Karena sekali lomba itu, bisa 2 hari dan 9 babak. Kadang burung cuma kerja sampai 4 babak, tetapi burung ini kinerjanya stabil minimal masuk 20 besar setiap perlombaan. Apalagi ini tingkat nasional. Burungnya dari berbagai daerah dan burung bagus semua. Dalam 10 tahun terakhir yang saya amati, baru 2-3 burung yang seperti ini tuturnya.
Keputusan Robby membeli burung Jayabaya seharga 1 rumah ini sempat dipertanyakan kerabat dan temannya. Tidak sedikit yang mempertanyakan kewarasannya.
"Temen saya bilang, elo waras? Elu sadar gak pas 'nge-deal? tapi ini hobi kita dan kita yang nilai seberapa pantas harganya. Menurut saya burung ini unik dari segi kinerja dan prestasi dan tidak banyak burung seperti ini, keunikan ini yang kita tidak bisa nilai harganya." tegasnya.
"Kalau saya mau bisniskan, saya udah gampang. Telurnya aja udah ada yang bersedia bayar Rp 100 juta sepasang, tapi saya gak jual. Sebagai penghobi saya suka lihat burung kerja dan melihat mereka ketika diadu, ketangkasannya, dia mendarat, disitulah seninya." tambah Robby.
Pria yang berprofesi sebagai wiraswasta ini menambahkan, usia Jayabaya saat ini baru sekitar 2-3 tahun, jadi masa produktifnya sebagai burung aduan masih cukup panjang.
Karena pada umumnya, burung merpati aduan kinerjanya menurun dan memasuk masa pensiun pada usia 5-6 tahun. Sepintas tidak ada yang istimewa dengan Jayabaya, burung itu tampak seperti burung merpati pada umumnya.
Namun demikian, merpati berwarna coklat dengan semburat warna biru keunguan mengkilap dibagian lehernya ini memiliki segudang prestasi. Burung ini kerap menjuarai berbagai lomba merpati tinggi kolongan meja.
Tahun 2018 ia menjadi burung peraih poin tertinggi dalam lomba nasional yang digelar Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) wadah komunitas penghobby merpati tinggi di Indonesia. Jayabaya sangat tangkas dalam ajang lomba merpati tinggi kolongan meja. Pada lomba jenis ini merpati akan diterbangkan selama waktu tertentu dan dipancing untuk mendarat tepat di sebuah meja dimana pasangannya berada.
"Kalo menurut saya ini jenis lomba adu merpati yang paling sulit, karena tidak hanya mengandalkan kecepatan burung untuk mendarat tapi juga mengandalkan kecerdasan burung untuk mendarat dengan menyentuh meja, kalau tidak menyentuh meja, kalah," tuturnya.
Robby yang mengaku gemar dengan merpati aduan sejak di sekolah dasar ini mengatakan pada lomba jenis ini, bermodalkan burung berpredikat juara nasional saja tidak cukup. Tetapi harus ditunjang oleh tim yang baik dan kompak.
No comments:
Post a Comment