Kebun Sawit Menjadi Saksi Bisu Saat Penghulu Dan Penjual Ikan Melakukan Perbuatan Mesum - newberita8
Ads Here

Wednesday, January 15, 2020

Kebun Sawit Menjadi Saksi Bisu Saat Penghulu Dan Penjual Ikan Melakukan Perbuatan Mesum


NEWBERITA8 – Perbuatan yang sangat tidak terpuji yang di lakukan oleh seorang pria yang berprofesi sebagai seorang penghulu dan wanita yang berprofesi sebagai seorang penjual ikan. Mereka di temukan warga sedang melakukan hubungan suami istri di tengah perkebunan sawit milik warga.

Penghulu Kampung Langkai, kecamatan Siak, Kabupaten Siak Sugiono (52) hanya bisa tertunduk diam saat dibawa ke Kantor Polsek Siak, Senin (13/1/2019) sore. Sugiono tidak mengira langkahnya dilihat warga saat masuk ke dalam kebun sawit yang berada di Kampung Buantan Besar.

Warga setempat sudah lama curiga ada hubungan gelap sang penghulu dengan perempuan penjual ikan, Marianis (41). Kebetulan sore itu, warga juga melihat Marianis datang ke kebun sawit tersebut sehingga makin curiga dengan gerak-gerik pasangan yang bukan suami istri tersebut.

Setelah warga melihat keduanya saling berdekatan, warga tidak bisa lagi menahan emosi. Sang Penghulu pun ditangkap bersama-sama oleh warga, sedangkan Marianis yang ketakutan mencoba menyelamatkan diri.

Setelah warga berhasil mengamankan Sugiono sang penghulu, lalu warga memanggil Bhabinkamtibmas setempat. Sugiono pun dibawa beramai-ramai ke kantor Polsek Siak, sekitar pukul 18.00 WIB lalu menyusul Marianis.

Warga kampung Langkai menginginkan sang penghulu kampung itu ditahan karena dianggap dianggap mencemari nama baik kampong mereka.

"Seharusnya dia menjadi contoh, malah memalukan kampung. Perbuatan mesum itu tidak dapat ditoleransi, saya kira harus diberikan hukuman setimpal," kata Ica, warga setempat di kantor Polsek Siak.

Hingga malam, warga masih berdatangan ke Polsek Siak menunggu upaya hukum yang harus dilalui sang penghulu.


Sementara pemeriksaan terhadap Sang Penghulu melewati waktu tengah malam. Hingga pukul 01.00 WIB, Selasa (14/1/2020) penghulu masih berada di ruangan penyidik Polsek Siak.

"Saya belum melakukan apa-apa, tiba-tiba datang orang ramai," kata Penghulu itu terbata-bata.

Sugiono mengaku mempunyai seorang istri dan 2 orang anak yang masih kuliah. Perempuan penjual ikan itu juga mempunyai seorang suami dan 2 orang anak. Penghulu Sugiono mengaku, perempuan itu warga kampungnya.

Ia pernah begitu sebelumnya, namun saat ditangkat di kebun sawit itu tidak sedang melakukan hubungan badan.

"Saya ke kebun mau melihat drom dan selang air. Tiba-tiba Buk Marnya nelepon, minta ikut ke kebun. Setelah 10 menit Buk Mar tiba," kata dia.

Saat itu, kata dia, tidak ada firasat apa-apa. Namun setelah 10 menit dia dan Marianis berada di kebun, tiba-tiba digrebek warga. Ia berupaya tidak panik karena tidak melakukan perbuatan mesum.

"Tidak ada saya mesum di kebun, tidak mungkin di sana. Tapi saya heran kok malah ditangkap," kata dia.

Sugiono mengaku sangat malu kepada keluarganya dan masyarakat. Apalagi jabatannya sebagai penghulu kampung masih tersisa 4 tahun lagi.

"Saat ini saya tidak dapat berpikir. Saya hanya tidak tahu sekarang bagaimana cara saya dengan keluarga saya. Kalau jabatan tidak saya pikirkan lagi. Mau dipecat ya pecatlah," kata dia.

Kanit Reskrim Polsek Siak Iptu Yeri Efendi mengatakan, awalnya Sugiono dan Marianis ditangkap oleh warga bernama Ujang, Anto dan lain-lain. Sugiono dan Marianis hanya ditangkap dan diserahkan ke Bhabinkamtibmas.

"Bhabinkamtibmas mendampingi masyarakat yang mengantarkan keduanya ke Polsek," kata dia.

Pihaknya juga telah memproses Sugiono dan Marianis. Istri Sugiono dan suami Marianis juga sudah dipanggil.

"Keduanya tidak membuat laporan. Sedangkan ini delik aduan. Jika istri atau suami tidak membuat laporan maka tidak dapat disidik, " kata dia.(tribunpekanbaru.com/mayonal putra).

No comments:

Post a Comment