Seorang Bapak Rela Membanting anak Kandungnya Hingga Tewas Akibat Mendengar Istri Memiliki Utang Sebesar Rp1,8 Juta - newberita8
Ads Here

Wednesday, June 26, 2019

Seorang Bapak Rela Membanting anak Kandungnya Hingga Tewas Akibat Mendengar Istri Memiliki Utang Sebesar Rp1,8 Juta



NEWBERITA8 - Penyesalan Aripin (28) datang terlambat. Warga Desa Kalimaro, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu mengaku menyesal telah membanting anaknya masih berumur dua tahun, ZT hingga tewas.

Pekerja serabutan itu mengaku tak pernah memiliki niat untuk mengakhiri hidup anak bungsunya tersebut. Di hadapan penyidik tim Reskrim Polres Grobogan, Aripin mengaku spontan membanting anaknya karena terbakar emosi saat mendengar istrinya memiliki hutang Rp 1,8 juta. Baginya utang tersebut sangat banyak.

"Pikiran saya gelap begitu mengetahui istri saya punya utang sebanyak itu. Saya tak pernah meminta dia berutang."

"Seketika saya banting anak saya, setelah itu saya berharap kabar baik, tapi justru kematian yang saya dengar. Saya sangat terpukul dan menyesal," tutur Aripin di Mapolres Grobogan, Selasa (25/6/2019).

Atas apa yang dia lakukan, Aripin siap mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, tidak ditemukan indikasi gangguan kejiwaan.

"Pelaku emosi setelah tahu istrinya punya utang. Emosinya tak terkendali hingga kemudian membanting bayinya. Tidak ada indikasi gangguan kejiwaan. Pelaku kami jerat Undang-undang Perlindungan Anak," ujar Agus.

Diberitakan sebelumnya, Aripin (28), warga Desa Kalimaro, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tega membanting ke lantai anak kandungnya yang masih berusia dua tahun hingga tewas.

Bayi mungil berinisial ZT tersebut meninggal dunia pada Minggu (23/6/2019) pagi setelah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah, Kecamatan Gubug, Grobogan.

Insiden itu bermula pada Sabtu (22/6/2019) sore. Saat itu pelaku beserta istrinya, Nofiyanti (26), hendak menyelesaikan permasalahan utang dengan tetangganya, Lasmanah (48). Ketika itu mertua pelaku, Doto (60) sanggup membantu melunasi utang sebesar Rp 1,8 juta tersebut. Selanjutnya, pelaku bersama istri, anak dan mertuanya, mendatangi Lasmanah yang sedang berada di acara arisan tetangganya.

Ketika sedang berdiskusi di dalam rumah, pelaku tiba-tiba mengamuk di hadapan ibu-ibu tersebut. "Utang segitu banyaknya saya tidak dan tidak menyuruhnya.

Saya bunuh kalian semua dan saya banting anak saya," bentak pelaku. Seketika itu pelaku langsung menarik ZT yang sedang bermain di dekatnya. Sambil berteriak pelaku lantas membanting ZT ke lantai keramik di rumah tetangganya itu.

No comments:

Post a Comment